FREE SEX PADA REMAJA
Oleh: Muhamad
Choirul Ichsan
Apa sih remaja
itu? remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa
awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 tahun dan berakhir pada usia
19 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan
berat dan tinggi badan yang drastis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan
karakteristik seksual. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan
identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis)
dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga .
Masa
remaja adalah masa yang paling indah. Pecarian jati diri seseorang terjadi pada
masa remaja. Bahkan banyak orang mengatakan bahwa remaja adalah tulang punggung
sebuah negara. Ir. Soekarno seorang proklamator bangsa dalam pidatonya berkata,
“Berikan aku 1000 orang tua, aku akan sanggup memindahkan kutub utara ke
selatan, akan tetapi berikan kepadaku 10 pemuda aku akan sanggup mengubah wajah
bangsa.” Hadirin begitulah ungkapan seorang proklamator yang memikirkan nasib
bangsanya dimasa yang akan datang entah 20,30 bahkan 40 tahun yg akan datang
pemuda hari ini jawabannya.
Namun
melihat kondisi remaja saat ini, harapan remaja sebagai penerus bangsa yang menentukan
kuaitas negara di masa yang akan datang sepertinya bertolak belakang dengan
kenyataan yang ada. Perilaku nakal dan menyimpang di kalangan remaja saat
ini cenderung mencapai titik kritis. Telah banyak remaja yang terjerumus
ke dalam kehidupan yang dapat merusak masa depan. Di antara berbagai
macam kenakalan remaja, seks bebas selalu menjadi bahasan menarik dalam
berbagai tulisan dan pembicaraan selain kasus narkoba dan tawuran pelajar. Dan
sepertinya seks bebas telah menjadi trend tersendiri. Bahkan seks bebas di luar
nikah yang dilakukan oleh remaja bisa dikatakan bukanlah suatu kenakalan lagi,
melainkan sesuatu yang wajar dan telah menjadi kebiasaan.
Pergaulan
seks bebas di kalangan remaja Indonesia saat ini memang sangatlah
memprihatinkan. Berdasarkan beberapa
data, di antaranya dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan
sebanyak 32 persen remaja usia 14 hingga 18 tahun di kota-kota besar di
Indonesia (Jakarta, Surabaya, dan Bandung) pernah berhubungan seks. Hasil
survei lain juga menyatakan, satu dari empat remaja Indonesia melakukan
hubungan seksual pranikah dan membuktikan 62,7 persen remaja kehilangan perawan
saat masih duduk di bangku SMP, dan bahkan 21,2 persen di antaranya berbuat
ekstrim, yakni pernah melakukan aborsi. Aborsi dilakukan sebagai jalan keluar
dari akibat dari perilaku seks bebas.
Pergaulan
bebas dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain: kepribadian remaja itu sendiri, orang tua (kurangnya
bimbingan dan pengawasan orang tua sudah pasti akan membuat anak menjadi liar,
orang tua yang terlalu percaya kepada anak tanpa mengetahui aktivitas yang
dilakukan oleh anak-anaknya merupakan tindakan yang salah yang berakibat fatal
bagi si anak sendiri), lingkungan, dan teman sangatlah berpengaruh, yang lebih
penting lagi adalah iman yang dimiliki oleh remaja itu sendiri. Orang yang
tidak punya iman dihatinya sudah pasti dia tidak tahan dengan godaan duniawi
yang memang berat.
Faktor penyebab remaja melakukan seks bebas,
diantaranya adalah menonton film porno yang biasanya remaja itu ingin mencoba
apa yang dilihatnya, pengaruh pergaulan bebas,
kurangnya perhatian orang tua kepada anaknya, kurangnya dasar ilmu
agama, dan pola pikir yang dangkal.
Seks
bebas sangatlah berbahaya bagi kesehatan, salah satunya adalah bahaya dari
HIV/AIDS. Apa sih HIV/AIDS itu? HIV(Human Immunodeficiency Virus) adalah virus
yang menyababkan penyakit AIDS dan melemahkan kekebalan tubuh manusia, AIDS
(Accuirred Immune Deficiency Sindrome) sendiri adalah sekumpulan gejala dan
infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV.
HIV tidak hanya menyerang sistem kekebalan tubuh. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa virus ini juga merusak otak dan sistem saraf pusat. Akumulasi dari semua
itu adalah kematian, selain itu kematian adalah satu-satunya obat bagi penyakit
ini. Seandainya obat untuk penyakit ini ditemukan oleh para ilmuan, maka seks
bebas akan semakin merajalela, kenapa hal itu terjadi? Karena orang tidak akan
takut lagi malakukan seks bebas. Benar bukan?
Penularan HIV/AIDS pada anak dan remaja dapat
ditularkan melalui 3 cara, yaitu:
1.
Hubungan
seks (anal, oral, vaginal) yang tidak terlindungi dengan orang yang telah
terinfeksi HIV.
2.
Transfusi
darah atau penggunaan jarum suntik secara bergantian.
3.
Melalui
Alat Suntik.
HIV tidak ditularkan melalui jabatan tangan, sentuhan, ciuman, pelukan,
menggunakan peralatan makan/minum yang sama, gigitan nyamuk, memakai toilet
yang sama atau tinggal serumah.
Gejala-gejala HIV/AIDS, yaitu sebagai berikut:ejala-Gejala
AIDS
- Merasa kelelahan yang berkepanjangan
- Deman dan berkeringat pada malam hari tanpa sebab yang jelas.
- Batuk yang tidak sembuh-sembuh disertai sesak nafas yang berkepanjangan.
- Diare/mencret terus-menerus selama 1 bulan
- Bintik-bintik berwarna keungu-unguan yang tidak biasa
- Berat badan menurun secara drastis lebih dari 10% tanpa alasan yang jelas dalam 1 bulan.
- Pembesaran kelenjar secara menyeluruh di leher dan lipatan paha.
Penderita AIDS kebanyakan ditemukan pada usia
produktif, yaitu 15-29 tahun (usia remaja masuk di dalamnya). Apakah aktivitas
seks bebas yang makin marak tersebut masihkah bisa disebut sebagai penyimpangan
perilaku atau kenakalan remaja ? ataukah mengindikasikan bahwa seks bebas sudah
menjadi kebiasaan atau gaya hidup ? Adakah ini pertanda titik balik budaya
kontemporer yang bakal kembali ke zaman jahiliyah yang primitif dan gelap
seperti dulu ? Marilah kita berkaca pada sejarah!
Dilihat dari
literatur sejarah, perilaku seks bebas sudah pernah menjadi tradisi dalam
masyarakat zaman jahiliyah dulu. Zaman di mana kondisi masyarakat Arab
pra-Islam yang sangat tenggelam dalam “tanah lumpur” kebodohan dan
keterbelakangan. Masyarakat senang pertikaian dan pembunuhan, kekejaman dan
suka mengubur anak perempuan. Potret sosial mereka begitu gelap, amat primitif
dan jauh dari peradaban. Apakah hal itu akan terulang pada zaman ini?
BAGAIMANA MELINDUNGI DIRI DARI PENULARAN AIDS??
Kita semua, khususnya
remaja, harus “melindungi
diri“ dari AIDS. Ini
penting karena, kalau seorang
remaja tertular HIV,
keseluruhan cita-cita dan
masa depannya bisa
hancur. Secara mudah, perlindungan dari AIDS dilakukan
dengan ABC
. Apa itu ABC?
[A]: Abstinence alias
puasa bagi remaja
yang belum menikah. Jangan dekat-dekat dengan sanggama.
Jauhkan diri dari zina.
[B]: Be faithful alias
setia pasangan hidup
bagi mereka yang sudah
menikah.
[C]: Condom alias
kondom untuk melindungi mereka dari HIV/AIDS.
Bagaimana mencegah HIV/AIDS?
Mencegah penyakit HIV/AIDS relatif lebih mudah dibandingkan dengan
mengobatinya. cara pencegahan penyakit
HIV/AIDS antara lain :
- Setialah dengan suami atau istri anda. Lakukan hubungan seksual hanya dengan pasangan hidup anda (safe sex).
- Menghindari seks bebas (free sex). Jangan melakukan hubungan badan dengan pekerja seksual (PSK) atau berganti-ganti pasangan.
- Gunakan kondom secara benar dalam berhubungan seksual, kecuali untuk pasangan-pasangan yang menginginkan bayi. Kondom bisa menurunkan resiko infeksi tetapi tidak dapat mencegahnya secara total. Kondom yang terbuat dari selaput (membrane) binatang terlalu tipis untuk dapat melindungi.
- Hindari penyalah-gunaan obat terlarang, narkoba dan penggunaan jarum suntik bersama-sama.
- Bila ingin akupunctur, tattoo, atau tindik telinga pastikan bahwa alat-alat yang dipakai telah disterilkan.
- Bila perlu operasi, sebaiknya minta transfuse darah autologous, yaitu donor darah untuk nantinya dipakai sendiri
- SEKIAN -
salam dari penulis
0 komentar:
Posting Komentar